Rabu, 10 Maret 2010 2 comments

23


Aku lahir tanggal 23.
Tapi aku penasaran, apa sih istimewanya angka 23 ??
Ternyata setelah aku cari tau, ini yang aku dapet

Seberapa ajaib bilangan 23 sebenarnya erat kaitannya dengan keajaiban diri kita sendiri yang bisa berceloteh banyak hal dengan sistem desimal (0 sampai 9). Bilangan 23 yang banyak diobsesi oleh orang juga dengan jelas tersirat sebagai bagian dari jumlah ayat al-Qur’an yaitu 6236 ayat. Jadi berbeda dengan kebanyakan orang yang mengira jumlah ayat AQ 6666, ayat AQ mushaf Uthmani jumlahnya memang 6236. Kalau dirumuskan, jumlah ayat al-Qur’an ini memang mengandung suatu rumusan menarik :

1001x1x2x3+23x10=6236

Nah disisipkannya bilangan 23 diantara bilangan 66 sebenarnya menjelaskan kaitan erat antara Allah (66) dengan manusia sebagai al-Insan. Lantas apa artinya 23?


23 selain merupakan Identitas Universal bagi manusia yang berilmu pengetahuan 0 sampai 9 juga menunjukkan kaidah asal bagaimana pengetahuan kita muncul. Yaitu dari ibu jari dan telunjuk kita sendiri yang jumlah ruas tulangnya adalah 2 dan 3.. Inilah arti bilangan 23 yang secara simbolik sebenarnya selalu diacungkan oleh umat Islam setiap kali menyelesaikan 2 Rakaat sholatnya.

Karenanya, arti sesungguhnya bilangan 23 berhubungan erat dengan berbagai hal yang berkaitan dengan bagaimana kita menggunakan ilmu pengetahuan alam dengan basis desimal, abjad dan alfabet maupun sistem huruf lainnya yang bisa diterjemahkan dalam semua bahasa berbasis desimal, abjad dan alfabet. Artinya, bilangan 23 adalah bilangan check digit yang berhubungan dengan akhlak dan perilaku kita sendiri seiring dengan berjalannya waktu.

Makanya tidak mengherankan kalau semua kejadian akan berakhir di bilangan 23 sebagai faktor kesalahan manusia. Kitab-kitab agama sebenarnya secara tersirat sudah mengungkapkan kalau setiap perbuatan kita akan kembali kepada kita sendiri. Bagi umat beragama Islam, penangkal dari semua akibat buruk perbuatan kita tentunya adalah istighfar yang diucapkan setelah shalat 5 waktu. Nabi Muhammad beristigfar sehari semalam sekurangnya 70 kali dimaksudkan untuk menghindari kesalahan yang tak terduga dari perbuatannya. Ayat al-Qur’an yang juga digunakan untuk mencegah hal ini adalah ayat al-Kursy (QS 2:255) yang kodefikasi penomorannya menjelaskan hubungan antara perbuatan kita dan kemungkinan dampak buruknya.

Jumlah 6236 ayat did alam al-Qur’an sebenarnya merupakan bukti bagaimana penyusunan Al Qur’an dimaksudkan untuk menusia karena menjelaskan bagaimana cara untuk mengolah perilaku manusia sehari-hari, khususnya akibat ulah ibu jari dan telunjuknya yang suka menuding, menunjuk, mengobok-obok, menggenggam dan melakukan perbuatan lainnya.

Dalam penerapan modern, konsep misteri 23 juga digunakan sebagai suatu teknik untuk pengidentifikasina sidik jari. Bahkan yang lebih modern lagi juga dengan menggunakan sidik DNA untuk 2x23=46 kromosom kita.


Bilangan 23 bukanlah suatu misteri kalau kita sadar bahwa ilmu pengetahuan basis desimal , abjad dan alfabet, di desain secara harmonis dengan memperhatikan perbuatan kita kepada makhluk lainnya, perilaku kita dengan alam, dan hubungan kita dengan Allah sebagai Pencipta Makhluk.

Lalu tau nggak ada film judulnya “Number 23” ??




Satu yang menarik dari film The Number 23 adalah berbagai fakta mengenai keistimewaan angka 23 itu sendiri. Ternyata memang apa yg diangkat dalam film tersebut mengenai angka 23 benar-benar nyata, bahkan setelah di teliti dan diselidiki lebih lanjut angka ini banyak berperan dalam kehidupan. Tidak hanya itu, ternyata perjalanan sejarah juga membuktikan bahwa angka 23 banyak ditemui dan memiliki kaitan dengan banyak peristiwa sejarah. Fenomena tersebut dikenal sebagai the 23 enigma.

Matematika
• Dalam teori probabilitas/kemungkinan, bila ada grup yg terdiri dari 23 orang atau lebih secara acak, terdapat angka kemungkinan sebesar lebih dari 50% bahwa setidaknya terdapat dua orang mempunyai tanggal lahir yg sama.

Sejarah
• Para prajurit Templar memiliki 23 Grand Masters, yg terakhir Jacques de Molay.
• The Salt March, yg dipelopori oleh Mohandas Gandhi untuk memprotes kebijaksanaan pajak garam, berlangsung selama 23 hari.

Birth and Death
• William Shakspeare lahir pada 23 April 1564 (dibaptis pada 26 April 1564 karena pembaptisan dilakukan beberapa hari setelah tanggal kelahiran, tradisi telah menetapkan bahwa pada tgl.23 April adalah hari ulang tahun shakspeare), dan meninggal pada 23 April 1616.
• Aktor River Phoenix lahir pada 23 agustus 1970. ia meninggal pada umur 23, halloween 1993.
- Julius Caesar diperkirakan tewas akibant 23 tusukan saat ia dibunuh (masih perlu pembuktian).

Scientific
• Gen manusia memiliki 23 pasang kromosom.
• Pola kehidupan manusia berlangsung dan akan kembali berulang setelah masa 23 hari. Meskipun Herman Swoboda dan Wilhem Fliess, dua dokter yg pertama kali meneliti biorhytm, menegaskan bahwa 'pergerakan fisik' abusia adalah 23 hari, akan tetapi bio rhytm sangan spekulatif dan subjektif dimana mungkin bisa dipelajari, tetapi hasilnya pada setiap orang tidak mungkin sama, bahkan pada kembar identik sekalipun.

Mystic/Legendary
• Menurut ahli sejarah Yahudi, Flavius Josephus, dipercaya adam dan hawa memilik 23 keturunan (perlu pembuktian lebih lanjut).
• Baik kalendar purba Mesir maupun Sumeria sama-sama dimulai dari tanggal 23 Juli. Sistem penghitungan kalender tersebut sama-sama dimulai dari tanggal kemunculan matahari Sirius, dimana kejadian itu jatuh pada tanggal tersebut.

Musical References
• Lagu terakhir (juga terpendek) dalam rekaman terakhit The Beatles - Her Majesty, berdurasi 23 detik.
• Band progressif rock, Tool, memberi judul lagu terakhir di album terrakhir merekam 10.000 days, Viginity Tres dari bahasa latin yg berarti 23.
• Trio Country. She Daisy, membuat beberapa referensi 23 dalam lagu-lagu mereka, antara lain lagu yg berjudul 23 days dan lirik yg berbunyi " and there aint nobody want to mess with 23".
• Nama band rock legendaris U2, terdiri dari U dan angka 2, dimana U adalah abjad yg ke 21, yg apabila ditambahkan akan berjumlah 23.

Movie Reference
• Dalam SERENDIPITY, Sarah n' Jonathan secara acak memilih menekan tombol 23 dalam lift di hotel Waldorf Astoria.
• Dalam MATRIX RELOADED, pada opening code sequence,the final, nomor yg paling jelas tertera adalah 23, yg terlihat seakan-akan dilihat dari dalam sebuah cermin.
• Dalam THE FIFTH ELEMENT, cerita bergulir pada tahun 2263, diabad ke-23.
• Dalam CON AIR, terdapat tokoh narapidana, yg didakwa karena melakukan 23 perkosaan, yg membuatnya dijuluki Johnny 23.
• Dalam JEEPERS CREEPERS, makhluk film tersebut akan muncul untuk memangsa manusia setiap 23 tahun selama 23 hari.
• Dalam THE PRESTIGE, Alfred Borden ditempatkan dalam sel 23 D.
• Dalam A BEAUTIFUL MIND John Nash menerbitkan 23 teori matematika.

Jadi, itu mungkin sudah sangat cukup buat aku untuk merasa istimewa dengan tanggal kelahiranku.

Buat semua orang yang lahir di tanggal itu, inilah yang bisa aku bagi sama kalian, semoga bermanfaat.




Read more..
1 comments

semangat mengalahkan segalanya

Ketika semangat mengalahkan kelelahan

Kebetulan aja aku baru baca sebuah komik dari negeri sakura, Jepang. Tentunya di komik seperti itu pasti ada orang kuat, orang sombong, wanita cantik dan tokoh utamanya adalah orang lemah tapi punya semangat tinggi. Masih tentang komik, ternyata budaya Jepang pengen ngasih contoh yang baik dari komik. Contohnya doraemon. Di komik itu, nobitanya kan lemah, cengeng pokoknya nggak berdaya deh.

Tapi tetep aja sizuka suka sama nobita, biarpun nobita diejek, ditindas sama giant
dan suneo. Tapi semangat nobita yang harus ditiru, semangat mewujudkan mimpi –
mimpinya, malah nggak jarang kelemahan nobita membawa kebaikan bagi orang di sekitarnya.

Satu lagi detektif Conan. Dengan badan yang kecil itu, nggak malah bikin perjuangannya mengungkap kebenaran terhambat. Justru kelemahan itu dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menyamar. Semangatnya yang tinggi mengantarkan conan
menyelesaikan kasus demi kasus.

Inti dari itu semua, aku merasa kehilangan ketika komik yang aku baca sudah nyampe halaman terakhir. Tandanya aku kembali ke dunia nyata, dimana semangat dan pengorbanan yang besar tidak dihargai sebagai mana mestinya.

Aku bertanya pada diri sendiri..
1. Kapan kamu terakhir menyapa tukang sapu di kampusmu ?
2. Kapan kamu terakhir kali menyapa satpam penjaga kampusmu ?
3. Apa hari ini kamu sudah berterimakasih sama satpam yang jagain motormu ?
4. Apakah hari ini kasmu sudah menyapa temanmu yang biasanya duduk sendiri ?
5. Seberapa sering kamu menyemangati temanmu, walaupun lewat sms ?
6. Apa kamu pernah bilang terimakasih sama teman yang nyemangati kamu ?
7. Seberapa semangat kamu hari ini ?

Hahaha, aku sangat lelah dan lemah. Tapi aku sangat senang, aku ingin main terus, belajar terus ketemu teman – teman baru. Ketika aku sedang nggak semangat, aku selalu pergi mencarinya. Ketika sudah dapat, nggak begitu saja aku lepasin.

Biasanya aku menciptakan hal itu. Ketika kamu lagi males olahraga, tiba – tiba ada sms buat latian judo. Pastinya pasti semakin nggak semangat kan.. trus gimana caranya biar semangat dan nggak dihukum, padahal kalo nggak latian bakal ada hukumannya.

Gampang aja sih, lakuin aja kayak yang dilakuin Nobita. Cari penyemangat. Kalau Nobita punya Sizuka, aku punya siapa ? Aku punya banyak yang nyemangatin. Kalo temen
yang ada nggak bisa diandelin, cari aja temen yang baru. Biasanya buat cowok, kata – kata motivasi dari temen perempuannya lebih manjur. Apalagi kalau orang yang istimewa dari cowok itu.

Punya komunitas itu suatu kebutuhan. Komunitas dimana bisa menerima kita, dan tentunya kita nyaman di dekatnya. Mencari teman yang cocok nggak susah kok. Asal kita bisa membuka diri, tapi nggak nglanggar prinsip kita. Aku punya banyak brotherandsisterhood dimana – mana. Karena mereka bisa menerima semua kelebihan dan kekuranganku.

Banyak yang ngira semakin banyak kita memiliki kelebihan, semakin banyak kita dapet teman. Nggak juga. Malah banyak banget yang bahkan memandang kelebihan kita sebagai hambatan, bahkan menempatkan diri kita sebagai pesaing.

Berdasar pengalaman pribadiku, hubungan persaudaraan antar teman justru lebih awet ketika kita dihadapkan pada suatu kekurangan yang sama. Aku sangat banyak menemukan hal yang seperti itu.

Ketika suatu malam, aku duduk maen gitar. Mengingat kebaikan orang – orang disekitarku. Aku salut ketika memikirkan tentang teman – teman yang malah rela tidur di jalan, makan nasi sebungkus berlima, menawarkan minuman yang sedang dinikmatinya, semua demi aku temannya. Padahal, semua teman itu lebih membutuhkannya daripada aku. Jarang sekali aku bisa membalasnya. Aku juga sangat kesulitan mencontohnya. Semangat berbuat baik.

Ketika malam tiba, nggak ada lagi yang bisa kita lakukan untuk mengubah hari ini. Yang ada hanya kenangan dan penyesalan. Hari esok hanya khayalan yang belum tentu akan kita dapatkan. Di saat inilah, perasaan ini menagih janji untuk berbuat baik kepada semua.

Aku pernah merasakan penyesalan yang amat dalam, ketika orang yang terlalu baik, sangat senang membuatku tersenyum, tiba – tiba pergi sebelum aku bisa membuatnya tersenyum seperti yang dia lakukan. Dan aku belum tau apakah aku sempat membuatnya tersenyum.

Dan untuk semua orang, yang pernah berbuat baik padaku yang nggak bisa disebutkan satu – satu, baik itu sopir truk yang pernah aku tumpangi, petani yang pernah aku injak – injak sawahnya, tukang sapu yang aku kotori jalannya, pengguna jalan yang aku maki karena sedang kesal. Aku sangat berterima kasih, semangatmu menebarkan kebaikan sangat tulus. Dan kalian tidak pernah marah dengan tingkahku.

Dan teman – teman yang sekarang ,asih bersamaku. Jangan sungkan untuk mengingatkanku. Aku ingin membuat kalian senang di dekatku, senyum karenaku.

Di hari kematianku nanti, aku ingin tidak ada yang menangis. Aku ingin semua orang yang hadir tensenyum. Tersenyum dan bilang “ itu Willy, temanku yang sering merepotkanku, tapi aku senang “.

Semangat menebarkan kebaikan, saat pertama kali kalian datang. Dulu aku datang dengan keadaan yang tanpa apapun, dan sekarang aku mencuri dari kalian. Semangat kalian, semuanya tersimpan. AKU SAYANG KALIAN SAUDARAKU. Aku mulai lelah tanpa kalian.


Read more..
0 comments

zzzz

Pengen banget tiap hari memulai hari dengan semua yang kita sukai. Aku pengen respect terhadap mereka. Para pahlawan dengan idealismenya mempertahankan apa yang mereka cita – citakan, walaupun mengorbankan semuanya.
Seberapa jauhkah pemikiran generasi ini memikirkan masa depan mereka dan orang – orang setelah mereka. Apakah mereka berpikir jika kelak penerus mereka bisa mempertahankan eksistensinya ? apakah mereka berpikir cucu – cucunya masih dapat merasakan indahnya hidup bermasyarakat ? apakah mereka menyisakan cucu – cucu mereka keindahan alam yang semakin langka ? apakah mereka tidak berpikir bahwa hidup 1000 tahun lagi ?
Gimana sih pemikiran mereka ? aku masih muda dan hampir tua. Tapi aku belum tau mau jadi apa. Aku belum tau gimana rasanya jadi tua. Aku belum bisa membayangkan susahnya jadi tua. Menjadi tua berarti lebih banyak lagi yang harus dipikirkan. Lebih banyak lagi yang harus dibayangkan. Dan tentunya berpikir lebih jauh.
Aku suka serius. Berpikir serius. Tapi kadang orang bingung mengikuti caraku, mereka bilang idealisme yang berlebihan. Tentu saja aku manusia normal. Manusia biasa yang nggak sempurna. Dan aku ingin menjadi manusia sempurna, walaupun mustahil. Karena itulah aku punya idealisme.
Orang melihatku kuat, padahal aku sangat rapuh. Mendengar aku mengoceh, berarti membuang waktu yang sangat berharga. Mendengarkan pemikiran yang selalu kontra, memerlukan energi lebih untuk memikirkannya kembali.
Melihatku bertingkah, orang akan merasa aneh. Aku memang suka melakukan hal yang nggak biasa. Disaat semua orang seius memikirkan sesuatu, aku memikirkan dengan cara sederhana. Ketika mereka sedang biasa saja, aku akan meikirkannya dengan serius.
Aku suka memperlihatkan semua yang aku inginkan. Aku akan melakukan sesuatu untuk menarik perhatian orang – orang disekitarku. Aku sering merasa sepi disaat semua orang berbagi keceriaan. Aku merasa panas disaat orang – orang kedinginan. Tapi aku merasa nyaman saat aku sendiri melakukan hal yang membuatku senang.
Aku suka mimpi. Bagiku mimpi adalah fenomena yang sangat menarik. Bagaimana bisa, bahkan disaat kita sedang tidak sadar, tak peduli kita senang atau sedih, mimpi pasti datang. Aku sangat senang ketika bermimpi, bertemu orang baru. Aku juga senang ketika aku terbawa mimpi, bahkan ketika sadar aku masih merasakannya. Aku suka menangis ketika sedang bermimpi. Aku menikmatinya, karana hanya saat itulah aku bisa menangis tanpa perlu menjelaskan alasannya. aku pernah mengamati mimpi – mimpiku berhari – hari. Aku menemukan bahwa mimpi adalah sebuah visi. Ketika logika tidak dapat menganalisa, maka perasaan kita mengumpulkan data dari apa yang kita lihat, kita dengar dan rasakan, untuk kemudian diolah menjadi suatu gambar abstrak. Mimpi. Perasaan tidak pernah berbohong. Apa yang kita rasakan, akan terekam dengan baik di alam bawah sadar kita. Bahkan, sering mimpi memprediksikan apa yang akan terjadi.
Akhir – akhir ini aku memimpikan seorang baru. Teman baru. Aku berusaha melawan perasaanku, agar tetap menjaga hubungan pertemanan secara profesional. Sugesti secara terus menerus aku tanamkan di dalam otak. Dan ketika malam tiba, semua usahaku menjadi sia – sia. Mimpiku mennganalisa semua fakta, diperlihatkan kepadaku. Dan saat itu, percuma saja, aku nggak bisa melawan, mempertahankan idealisme.
Sekarang, aku mulai merasakan asiknya bermain menantang perasaanku sendiri. Walaupun aku belum pernah menang, tapi aku nggak akan menyerah. Aku akan mencari celah agar aku tidak merasakan sesuatu yang seharusnya aku rasakan.
Karena perasaan itu yang membuatku jadi lemah. Dan aku rasa aku masih belum membutuhkannya terlalu banyak. Doktrin yang kuat, bukanlah satu – satunya cara untuk memantapkan semangat untuk mencapai suatu tujuan. Tapi pengendalian perasaan, para peraih cita – cita pasti akan menempatkan perasaannya di nomor ke-sekian juta dalam mencapai impiannya.
Tapi bagaimana jika ternyata mimpinya adalah membiarkan dirinya terbawa sesuatu..

Ahhh...intinya aku sedang dikuasai perasaan.
24februari2010/10:42


Read more..
0 comments

bangun pagi kepagian

Mulai pagi ini.
Pagi ini aku bangun lebih semangat. Buka laptop dengerin lagu, gak sengtaja muter lagunya Radiohead yang Creep. Aku jadi inget sama aku sendiri. I’m a creep, i’m a wierdo, what the hell am i doing here, i dont belong here.
Aku suka berusaha, tapi kenapa hampir semua usahaku useless. Useless berarti target nggak pernah nyampe. Pas banget, aku kemarin baru pulang dari acara upgrading bareng ukm jawa. Upgrading ke Ciater kabupaten Subang. Awalnya acara terkoordinir denganbaik sampai H-1. Semua persiapan sudah matang.
Tepat di hari keberangkatan, ada sedikit kendala yang cukup membuat resah panitia dan peserta. Transportasi yang akan kita gunakan ternyata dengan sepihak menyatakan tidak mau menyanggupi perjanjian. Jadwall berangkat yang awalnya jam 3 pm mundur jadi jam 7 pm. Tapi, karena aku menggunakan kendaraan sendiri, hal seperti itu nggak ngaruh banyak. Tetep aja berangkat dengan harapan – harapan baru, dengan segala planning yang sudah matang.
Singkat cerita, aku berangkat paling belakang, dan ketika nyampe, teman – teman yang menggunakan mobill ternyata belum datang juga. Sudah mulai was – was ni.
Setelah datang, aku langsung mempersiapkan semuanya sesuai rencana, tetapi karena rencana mundur, agak repot juga. Ketika rencana hampir jalan, ada semacam isyarat yang menyebabkan aku menggunakan rencana kedua, yaitu tidak melakukan apa – apa. Dan bisa ditebak, aku berusaha membuat aku sendiri senang dengan segala hal apa saja yang bisa dilakukan. Aku sedikit terhibur.
Semuanya dimulai dengan membuat aku terlihat sibuk dan menikmati malam, jalan – jalan malam hari walaupun sebenarnya aku benci berjalan malam – malam, lalu aku olahraga pagi. Pas olahraga pagi, ini hal yang paling membuatku melupakan kejenuhan yang sudah parah. I let my body do what it like.
Orang itu, entah apakah benar – benar menikmati kegiatannya, atau hanya melakukan sama seperti yang aku lakukan. Aku hanya melihat keceriaan di wajahnya, padahal sepertinya aku tahu dia juga bosan dengan keadaan itu. Senyumnya membuat semangat. Dia yang sejak beberapa hari terakhir yang bisa membuatku semangat lagi untuk berusaha. Open your mind, then your heart. Hahaha, klasik banget. Aku tertarik mendengarkan lebih banyak tentangnya. Aku tahu dia sudah tahu. Tapi dari cara dia menyampaikan pesan tanpa suara, tanpa tulisan dia nggak bisa membantu usahaku kali ini.
Sama seperti hari yang lain sebelumnya. I’m a creep. Aku senang berusaha membuat orang itu tenang, senang, nyaman dan menikmati harinya. Memastikan semuanya baik – baik saja. I feel so good if her is sadless at all time. She has pretty face, very unique attitude. Makes me fell cool. Aku sejuk deket sama dia.
Sesuatu yang berjalan, melalui proses pasti akan berhenti pada suatu keadaan. Dimana kejenuhan dan kepenatan memuncak dan menjadikan semuanya terasa membosankan. Aku sudah berkali – kali merasakan hal yang sama seperti ini. Tetapi sampai saat ini, aku masih saja belum bisa menemukan alasan untuk aku bosan. Aku masih semangat menikmati usaha ini. Aku masih senang membuat dia senang, aku masih suka membuat dia tenang. Hahaha, aku masih menikmati tingkah lakunya.
Biasanya, kejenuhan terejadi saat aku mulai menemukan kejanggalan atau hal yang mendasar menurutku yang membuatku muak.
Sampai saat ini usaha dan proses tetap berjalan. Entah aku akan tetap menjadi waiting list, hanya waiting list atau aku bisa berbagi dengannya. Tapi semua ini akan segera berakhir. Waktuku hanya 2 setengah bulan untukk berbuat jahat kepadanya, atau nggak sama sekali. Aku harus membuat seseorang mungkin akan membencinya. Aku akan membuat seseorang sakit karena dia. Akhu merusak hubungan uniknya. Karena aku ingin dominasiku menjadi utuh, tanpa batasan sesuatu. Tetapi itu terlalu jahat, pasti dia nggak merasa senang, pasti dia kehilangan rasa tenang. Padahal hal – hal itu yang selalu aku usahakan.
Aku senang berusaha, tetapi nggak pernah sesuai target.
Bayangkanlah DUNIA tanpa NIA, hanya DU hanya DU.

Willyagungwicaksono
23februari2010/06.27


Read more..
0 comments

malam ini mulai lagi

Aku mulai lagi malam ini.
Rasanya aku udah lama nggak pernah menulis sesuatu tentang perasaan. Walaupun sampai sekarang aku belum tau kenapa emosi selalu identik dengan marah, hati identik dengan cinta..
I really never know.
Sejak beberapa bulan yang lalu, atau hampir setahun yang lalu, tanpa sengaja aku tidak pernah menciptakan waktu berkualitas pribadiku dengan teman dekat lawan jenis secara personal. Nggak sengaja emang aku, tapi kenapa sekarang rasanya udah aneh. Aku susah interaksi dengan setiap orang baru perempuan yang biasanya mampir di otakku nggak Cuma menitan.
Ada beberapa nama yang sempet menciptakan zona nyaman di otakku. Ketika aku ngobrol, menyapa, disapa, sms, di dekatnya, mengingatnya, atau Cuma sekedar mendengar namanya ada sesuatu perasaan nyaman, sama ketika seorang perokok memasukkan nikotin ke dalam tubuhnya, sama ketika pecandu kafein meminum kopi kesukaannya. Itu juga terjadi padaku.
Sekali lagi hal itu hanya sampe di kepala, nggak pernah serius untuk menggangu stabilitas pikiranku. Jika ada suatu gaya, mengenai suatu benda sumber bunyi, getaran dari benda tersebut belum dapat menghasilkan bunyi yang dapat didengar.
Ketika aku mendengarkan seseorang bercerita tentang aku, yang dapat kupahami adalah aku hanya harus membuka hati. Dan aku bertanya, ketika aku sudah melakukannya, apa yang harus aku lakukan kemudian ? ada yang menjawab aku harus menerima siapapun yang akan masuk ke dalamnya. Dan aku bertanya lagi pertanyaan yang sama. Dan terakhir, mereka menjawab, nikmatilah.
Seminggu, sebulan, aku sangat menikmatinya. Tetapi akhirnya, aku merasakan kejenuhan. Memang pada dasarnya aku memiliki sifat gampang bosan, dan selalu ingin perubahan. I cannot stuck in this situation.
Akhirnya aku mencari penyebab kejenuhan itu. Tetapi setelah aku menemukannya, aku merasa terlalu berat untuk diselesaikan sekarang. Aku ingin sesuatu yang lebih serius. Apapun yang aku lakukan tentang dia, aku ingin lebih serius.
Mengobrol serius, menyapa serius, disapa serius, sms serius, serius di dekatnya, serius mengingatnya bahkan memikirkannya, dan tidak hanya seiru mengamati setiap detik tentang dirinya.
Sangat banyak pertanyaan di otak yang menyebabkan aku menimbang banyak hal. Aku sangat menyukai keindahan dan aku sangat mengagumi sesuatu yang indah. Setelah aku begitu menikmati keindahan tersebut, selalu ada saja satu hal yang merusak semuanya. Setelah aku pikirkan penyebabnya, ternyata aku hanya mengagumi. Bukan menghayati keindahan tersebut. Ketika kau sedah menghayati keindahan itu, kau akan mengetahui dari mana keindahan itu berasal. Dan apapun yang terjadi, ketika kau telah mendapatkan bahwa keindahan itu ada karena diciptakan, kau akan tetap menikmatinya saat keadaan terburuk pun.
Ketika aku memikirkanmu, aku akan berusaha menganggumu. Dan ketika kau memberikan respon apapun, aku akan sangat nyaman, karena aku mendapat perhatian darimu, walaupun hanya kamu yang tau, apakah itu tulus atau tidak.
Ketika aku mulai menyukaimu, aku akan memikirkan cara yang lebih gila untuk mendapatkan perhatian yang lebih besar darimu. Dan aku akan melakukan apa saja untuk memastikan kamu benar – benar memperhatikanku.
Ketika aku mulai menyayangimu, aku akan melakukan apapun untuk membuatmu selalu ceria, walaupun aku harus membohongi diriku sendiri. Aku akan menmgetahui apapun yang kamu kerjakan. Bahkan, aku akan memastikan tiap saat bahwa kamu baik – baik saja.
Ketika kamu sudah mendapatkan semua perlakuan itu dariku, aku akan sangat sedih ketika mengetahui bahwa ternyata kamu menganggap semua itu bukan serius. Mungkin aku akan marah atau diam saja. Mungkin aku akan menetapkan kamu bersalah kepadaku. Tetapi, karena aku sayang kepadamu, aku akan tetap memaafkanmu. Aku memaafkan semuanya, tetapi aku pasti mengingat semuanya.
Selalu saja seperti itu, aku kembali ke dalam beberapa paragraf di atas. Dan siklus itu berulang terus. Yang aku tahu, 2 hal yang pasti terjadi di dunia ini. Perubahan dan kematian.
Aku yakin, akan ada yang dapat menghentikan siklus ini. Entah itu perubahan atau kematian. Dan aku berharap, seseorang wanita menghentikannya dengan perubahan. Sebelum kematian yang menghentikan.

Willyagungwicaksono
09.54 pm / 18 Feb. 10


Read more..
0 comments

mulai lagi

Aku rasa aku lagi pengen nulis aja deh..
Hari ini aku punya cerita,tapi nggak lucu. Semoga tetap bisa dibaca, dan kita semua tetap senang. Dan bersama – sama.
Bangun tidur setengah enam lebih banyak banget, inget kalo ada rapat, tapi alarm di kepalaku bilang ignore aja. Ya sudah, aku tetap gembira. Kuliah pagi bukan hampir tetapi setiap hari. Hari pagi giliran matematika diskret tetapi tetap matematika juga. Akhirnya aku mulai bhelajar dengan bekal 2 bungkus coklat kecil yang coklat bukan yang putih.
Walaupun aku harus berjalan jauh, tetapi hari pagi sangat nyaman. Belum banyak sekali asap yang bisa mengurangi jalannya darah. Belum ada juga anak kecil yang akan sedang menangis.
Pagi – pagi sudah banyak orang berlarian cari keringat. Aku ingin sangat untuk berolah raga lagi, tetapi kapan akan ya aku tidak tahu.
Lucu memang ingin mengenal sesuatu yang tidak lucu. Selesai kuliah pagi jam 9 lebih sedikit tetapi aku langsung saja bersama teman – teman pergi ke tempat orang susah membaca. Ada seseorang teman yang akan menukar kartu lamanya menjadi yang biru. Ada juga yang ingin menambah latihannya dengan yang lebih.
Tetapi aku pulangnya langsung ke rumah teman yang biru. Tentu saja aku langsung ke atas laptopnya memainkan sebuah permainan anak muda yang asik.
Aku rasa ini bisa menjadi ide baru, karena semuanya terlihat nyata dan unik sekali. Tetapi teman ini hanya tertawa tanpa terdengar suaranya. Lucu sekali tetapi bagus. Lalu dia pergi membeli roti dan aku tetap tinggal untuk main.
Akhirnya ada sebuah pesan masuk mengajak untuk pergi ke sebuah tempat membeli buku murah. Aku memang dapat tetapi aku membeli tiga untuk temanku. Tetapi yang milikku satu, seakan – akan aku bisa mengertinya. Dan aku pergi dengan memakai sebuah mobil. Dan aku pergi dengan seragam dan aku duduk di depan. Dan tentu saja aku tidak sendirian kan.
Setelah selesai mencari ilmu pengetahuan langsung aku mencari penghidupan. Aku langsung saja menuju tempat makanyang ada di pojok jalan raya. Tidak sengaja aku memesan mi yang terlalu banyak sehingga aku kekenyangan. Untungnya aku tidak ketinggalan uang yang sudah dipaskan dengan sengaja. Dimana ada jalan disitu ada macet. Tetapi kenapa ada macet di jalan yang sudah pas. Apa jalan itu salah karena kecil dan panjang ? aku ingin sesekali mengatur lalu lintas dengan berteriak.
Tapi tadi sudah hujan dan sekarang kering.tapi basah masih di jalan raya, mobil jadi pelan takut jalanya. Nggak ada yang mau jalan kencang dan angkot belok tidak beraturan. Jalan sudah lurus dan sempit banyak truk yang tidak beraturan. Tapi aku senang setelah itu pergi berhenti.
Mobil di dorong – dorong sama pelannya.uang habis di kotak ambil, tetapi banyak saja yang sedang antri. Padahal hanya coklat dan aku tidak beli, tetapi mereka tidak juga dan membeli makanan yang banyak.
Sudah itu menunggu orang punya rumah pulang ke rumah dengan banyak pengorbanan. Utnung ada ibu baik yang berkorban. Tatapi jauh dari tempat jalan raya. Setelah itu selatan lagi ada komplek rumah yang beda. Tetapi sama tidak ada rumahnya.
Aku pulang ke tempat orang yang tadi ada di mobil duluan. Habis itu aku mengepaskan uang lagi di kantongku untuk membayar ibu kos. Lalu sebelum aku tidur, aku jalan dulu. Setelah jalan yang lelah aku langsung sampai di kamar, langsung mengetik dan selesai.


Read more..
1 comments

surat buat seseorang

9/7/2009
Question in mind just help me to find the meaning in my life again.



Assalamualaykum Wr. Wb
Hunny, how’s your life ? You never tell me your condition, but i’m sure that u’ll always in the best condition ever. Kadang saat kita lagi kalut, sedih, dan nggak tau apa yang harus kita perbuat, tiba – tiba muncul saja ide yang tak terduga. Tiba – tiba aku kangen sama kamu. Pengen sms tapi dah biasa, facebook-an dah biasa. Aku akhirnya memutuskan buat ngirim kamu surat aja.
Hun, akhir – akhir ini aku ngerasa sepi banget. Beda banget sama pas kamu masih sering nemenin aku kamana – mana, kita jalan ke tempat yang belum pernah kita datengin. Kita cerita apapun yang pengen kita tau. Tapi sekarang aku pengen banget hal itu bisa terulang lagi. Susah banget sih kalo harus mengingat sesuatu yang indah yang mungkin sangat sulit buat kita untuk mendapatkannya lagi.
Aku mau cerita sesuatu sama kamu ni. Mungkin cerita ini sudah pernah kamu dengar sebelumnya. Ceritanya gini.
Waktu itu aku baru pulang dari main ke rumah temen. Biasa sih kesorean nggak ada kendaraan. Maklum lah kosan tempatnya agak ke pedalaman. Akhirnya aku naek bus kota yang mungkin umurnya lebih tua busnya dari pada aku. Di dalem tu aku ngeliat berbagai macam orang dari berbagai macam profesi.
Ada 2 orang anak SMA cewek pake roknya pendek banget, tapi kaos kaki sampai di atas lutut. Terus ada lagi bapak2 gemuk pake seragam PNS asik ngerokok kayaknya nggak peduli sama sekitarnya. Asepnya itu ya, ngebul sampe kemana – mana. Udah, akhirnya aku naik dan bus itu melaju dengan ninggalin asep yang lebih banyak dari pada asep rokok bapak itu.
Tiba pas di perempatan Buah Batu (agak macet), naek seorang bapak yang sangat tua jualan cendol (tapi dah habis). Naiknya udah kesusahan, tadinya mau bantu tapi aku duduk terlalu dalam, kejepit sama bapak gendut tadi. Sebenernya dalam hatiku terjadi pertempuran. Hati nuraniku bilang bantu aja. Tapi di sisi yang lain, ada yang bisikkin jangan bantu, ntar malah dibilang cari muka.
Setelah beberapa lama akhirnya bapak tua itu berhasil naik dengan susah payah. Kondektur pun menghampirinya.
“ turun mana pak ?”
“ lewat Cigereleng kan ?”
“ iya, bapak turun mana ?”
“ Cigereleng aja, 2000 kan sep ?”
“ 3500 pak, kurang uangnya !” dengan nada sedikit tinggi.
Ya denger gitu kontan aja semuanya ngliatin ke arah kondektur sama bapak itu. Ya, Cuma ngeliatin aja, abis itu balik lagi asik sendiri mereka.
“ saya tadi pagi cuma 2000, kok sekarang malah 3500 sep ?”
“ bapak tadi kan naik yang jurusan cigereleng, ini jurusan terminal pak, jadi tetep aja bayarnya 3500. Kalo bapak nggak mau bayar, turun disini aja pak !”
Parah banget ya hun, coba kita bayangin kalo bapak tua itu adalah orang tua kita atau kakek kita, atau bahkan kita sendiri waktu kita sudah tua nanti. Apa kita mau kalo kesusahan seperti itu terus dibiarkan seolah – olah kita adalah sampah yang nggak berguna karena usia kita sudah tua.
Yang memprihatinkan adalah, 2 orang cewek SMA itu malah makin lama makin asik maenin HP masing – masing, seakan nggak terganggu sedikitpun sama kejadian di depan hidung mereka. Bapak PNS gendut itu pun nggak bergerak sedikit pun dari kursinya yang menjepitku. Malah asik mencemari udara dalam bus dengan karbon monoksidanya.
Hun, kalo kita nggak pengen ntar pas tua dianggap sampah seperti sampah yang nggak berguna dan bisanya menuhin aja, ayuk hun, jangan perlakukan mereka juga seperti sampah. Mereka juga sama seperti kita. Karena kita juga kan sama seperti mereka.
Huh, ternyata segitunya ya pembiasan kultur bangsa kita. Semoga di belahan lain dari bangsa ini masih banyak pemuda dan pemudinya yang masih peduli sama orang lain.
Gitu aja deh hun, semoga kita bisa cepet ketemu lagi ya. Jaga diri baik – baik dan ati – ati. Doakan aku di sini bisa lancar semua urusannya. Bisa cepet – cepet selese kuliahnya. Cepet dapet kerja yang bagus.

Thanks hun dah sempetin baca tulisanku ini, semoga kita bisa cepet ketemu lagi. Dah hun, i miss u so much.
Wassalaualaykum Wr. Wb.
Willy Agung Wicaksono


Read more..
2 comments

MEZZALUNA

Mezzaluna

MEZZALUNA, sekalipun aku sedang sekarat, aku masih ingat dengan ucapanku suatu kali. Di satuan waktu yang lain, berkali-kali kukatakan kelak aku akan lebih dulu pergi darimu. “Mati muda,” kataku datar. Dan kau selalu saja mengnci mulutku dangan cara mencium bibirku. Memutus kata-kataku yang menurutmu tidak pantas. Hanya saja pada satu waktu, sebelum akhirnya kita harus berpisah untuk meluncur dihembuskan ke perut bumi, kau sempat menampar pipi kiriku ketika lagi-lagi aku mengulang kalimat tentang kematian itu. Tidak ada lagi ciuman seperti biasanya. Aku berpikir mungkin kau sudah tak bisa bersabar menghadapiku. Atau kau terlalu takut? Padahal aku sudah begitu sering berbicara tentang daun yang bertuliskan namaku di ranting pohon itu. Bahwa dia, kataku, sedang menguning dan beranjak kering untuk kemudian bersegera gugur. Usianya sangat pendek, tidak akan sampai menyaingi usia kita di sana.

Tetapi kemudian kita bertemu lagi di tempat yang kita sebut kehidupan. Hanya saja situasi yang ada sangat berbeda. Kita masih seusia, tetapi tidak bisa dikatakan sebagai seorang biasa. Bicara saja masih tidak tertata rapi. Ke sana kemari, khas bahasa anak-anak. Sangat berbeda dengan apa yang pernah kita lalui bersama di satuan waktu yang lampau. Sebelum kita berdua tertiupkan ke alam ini.

NAFASKU terpatah-patah. Aku merasa sangat lelah. Seperti seorang perempuan renta yang menunggu masa tutup usia. Berjalan hanya dalam khayal yang sesungguhnya kedua kaki tak pernah melangkah kemana pun. Tapi aku memang belum tua. Meski juga tak bisa berlari-lari. Aku hanya terus berbaring dan berbarinng. Sejak kepergian ayahku ke surga. Mataku masih menampung banyak buliran bening yang belum mendapat giliran untuk tumpah. Aku terlanjur tertidur. Dan kini, aku bermimpi.

Ayahku berdiri dalam nuansa yang begitu lembut namun terkesan asing bagiku. Aku mencoba memanggilnya, tetapi suaraku tersumbat di tenggorokanku yang kering. Sudah lama sekali aku tidak minum air lewat mulutku. Hanya selang infus itu yang terus menembus tangan kananku selama ini. Barangkali debur rindu di dadaku yang membuncah tak cukup keras untuk menjadi tanda keinginanku bertemu dengannya?

Aku melihat lagi gambaran ketika ayahku meninggalkanku dan ibuku. “Ayah harus ke luar negeri,” kata ibuku padaku suatu malam.
“Untuk apa?” tanyaku.
“Untuk bekerja,” sahut ayahku. “Ayah janji tidak akan pergi lama. Kau bisa menandai hari dengan terus mencoreti setiap penanggalan di kalender meja kerja ayah. Setiap hari. Dan tanpa kau sadari, Ayah sudah akan kembali di sini.”

Aku memasang wajah tak percaya, “Ayah janji?”
Ayahku mengangguk mantap. Ibuku tersenyum melihat tingkahku. Dan aku mengantarkannya ke bandara dengan berat hati.

Selanjutnya, aku disibukkan dengan mencoreti kalender milik ayahku. Tetapi ayahku pergi begitu lama. Sampai aku kelelahan menunggu dan mulai malas mencoreti kalender seperti yang pernah diminta ayah. Aku mulai menangis dan marah pada ibuku, juga semua orang. Tubuhku melemah karena aku selalu menolak makanan bahkan minuman. Aku enggan bicara, termasuk pada teman sepermainanku, Mezzaluna. Sampai suatu hari ibuku mengatakan kalau ayahku tidak akan pulang lagi. “Ayah sudah terbang ke surga,” katanya.
Sejak saat itu aku sangat membenci angka-angka. Aku benci penanggalan dan tidak mau melihat kalender terpajang di rumah. Aku benci menghitung sesuatu. Aku juga mulai suka melukai diriku sendiri. Hingga akhirnya aku jatuh sakit dan harus terbaring di rumah sakit yang bagiku baunya sangat tidak enak.

Bayangan ayahku dalam nuansa lembut itu perlahan-lahan memudar. Aku mencari-cari dan menajamkan pandanganku, tetapi percuma. Di hadapanku suasana berganti menjadi demikian putih dan rapat oleh kabut tebal yang mengeluarkan hawa dingin. Satu sosok laki-laki dewasa tampak berjalan menembus kabut menuju padaku. Tubuhnya jauh lebih tinggi dariku. Dia tersenyum dan menggandeng tanganku. Kulitnya terasa begitu halus di telapakku.

Sambil mengajakku untuk duduk, laki-laki itu bercerita tentang langit dan menyebut-nyebut surga. Aku teringat pada ayahku dan bertanya kepada laki-laki di sebelahku, “Apa ayahku ada di sana?”

“Benar,” jawabnya.
“Di mana?”
“Di langit ke tujuh.”
“Apa kita bisa ke sana?” tanyaku tak sabar.
“Kelak kita akan ke sana. Tapi, ada syaratnya.”
“Apa syaratnya?” sahutku semangat.
“ Kau terlebih dahulu harus bisa menghitung jumlah langit itu. Kalau tidak, kau tidak akan bisa sampai ke tampat ayahmu. Karena kau akan tersesat.”

“Kalau begitu lupakan! Aku tidak mau menghitung. Aku benci angka-angka!” aku berteriak.
“Di langit, kau juga bisa menghitung bintang-bintang.”
“Aku tidak mau menghitung langit atau apa pun.”
“Percayalah, kau akan menyukainya.”
“Untuk apa aku menghitung bintang-bintang?”
“Mungkin di sana ayahmu juga sedang menghitung bintang-bintang.”
“Benarkah?”

Laki-laki itu mengangguk. Aku memeluknya tanpa ragu-ragu. Suasana begitu hening mengurung kami berdua. Au menyandarkan kepalaku ke dada laki-laki itu. Tidak ada suara apa pun di tempat ini, kecuali detak jantungku sendiri. Degup yang sudah cukup lama ini terdengar sangat lemah. Aku menikmati detak jantungku yang menjelma nada indah tersendiri bagiku.

“Apa kita bisa menghitung suara ini?” kataku menunjuk bunyi jantungku.
“Ya, tentu. Hitunglah. Akan sangat menyenangkan kalau kita menghitung sesuatu yang sangat kita sukai.”
“Apa suara ini akan selalu berbunyi selamanya?”
“Tidak. Dia akan berhenti, kalau kau sudah mati.”
“Mati? Pergi ke surga, seperti ayahku? Begitukah?”
“Ya.”
“Kalau aku mati, apa aku bisa bertemu ayahku?”
“Tentu saja.”
“Aku ingin sekali suara ini berhenti berbunyi,” kataku pelan.
“Ibumu akan bersedih jika kau meninggalkannya,” jawab laki-laki itu.

“Jangan beritahu ibuku kalau aku mati. Berjanjilah untuk diam. Seperti yang dilakukan ibu padaku dulu, ketika ayah meninggalkan kami.”
“Bagaimana dengan temanmu, Mezzaluna?”

Aku terhenyak. Mezzaluna? Ah, aku melupakannya. Apa aku tega meninggalkannya begitu saja? Tapi...bukankah aku sudah mengatakan hal ini kepadanya dulu, di satuan waktu yang lain? Tentu dia akan mengerti.
Aku baru saja akan mengatakan pada laki-laki itu bahwa Mezzaluna akan baik-baik saja jika harus kutinggalkan, tetapi dia lenyap dari pandanganku. Aku tidak lagi berada dalam pelukannya. Suasana yang putih berkabut kini berganti dengan taman yang sangat indah dan penuh bunga. Aroma wangi dari kelopak-kelopak yang bermekaran memenuhi tempat yang belum pernah sekalipun kutemui ini.
Saat itu, di kejauhan, aku kembali melihat sosok ayahku berdiri sendiri. Kali ini dia menatap ke arahku dan tersenyum. Aku membalas senyumannya dengan berjalan menujunya. Tetapi pandanganku mendadak mengabur. Aku berjalan terus sampai semuanya semakin tak terlihat olehku. Aku menghentikan langkahku dengan rasa kecewa.
Aku teringat pada teman kecilku. Mezzaluna, kalau setelah ini aku harus pergi, maka semua yang kulihat barusan akan menjadi satu mimpi terindah sebelum matiku. Kataku dalam hati.

AKU lihat kau duduk di samping pembarringanku. Matamu teduh tetapi berkaca-kaca. Ruangan rumah sakit ini lebih tampak seperti kamar mayat. Dingin, sepi, jiwa-jiwa yang beku. Aku masih tertidur. Sesekali berteriak menyapamu, tetapi kau tak mendengarku. Mimpi yang kulihat masih tersisa dengan kaburnya. Kau takkan percaya, Mezzaluna, aku bertemu dengan ayahku dalam mimpiku.

Aku teringat dunia yang lain. Waktu kau, Mezzaluna, menciumi bibirku ketika aku bicara tentang mati. Tapi kini kau tampak sedikit berbeda. Wajahmu terlihat sangat ketakutan seolah sedang menonton opera kematian. Dan, ah, Mezzaluna, lihat! Ayahku datang lagi. Mimpiku jelas kembali. Dengan cepat aku menenggelamkan diri di gambaran mimpiku.

Di belakangku, ayahku merentangkan tangannya untukku. Dadaku penuh rasa rindu yang tak tertawar lagi. Dan...di arah yang berlawanan, “Hei, itu kau, Mezzaluna. Kau juga di sini?” tanyaku. Tapi kau diam. Kaku. Tak lama kemudian kau memanggil namaku dengan sangat pelan. Nyaris tak terdengar olehku. Sebenarnya kau mauku aku datang padamu atau tidak?

Aku tak bisa memilih. Antara ayahku dan kau, dalam mimpiku. Napasku sudah total terengah-engah. Ini melelahkan, Mezzaluna. Tetapi juga menyenangkan. Pengalaman unik yang tak bisa sembarangan diceritakan. Aku yakin sekali ini jauh lebih menarik daripada menghitung langit atau bintang.

Kemudian semua terpastikan. Seseorang di atas kepalaku, menarik sesuatu dari tubuhku. Ada yang terlepas begitu lekas. Sangat cepat, tetapi sempat membuatku tercekat.

Aku lupa semua mimpiku. Tiba-tiba ayahku sudah memelukku degan eratnya. Sementara kau menangis di pelukan ibuku, di ujung pembaringanku. Dokter mencabut selang infusku. Aku berteriak untukmu, “Aku merindukan ciumanmu, Mezzaluna.” Tapi lagi-lagi kau tak dapat mendengarku, melainkan hanya terus menangis.***

WILLY AGUNG WICAKSONO
111090072


Read more..
0 comments

alhamdulillah

akhirnya aku bikin blog juga, meskipun nggak jelas, intinya aku pengen cerita aja..


Read more..